Sabtu, 31 Januari 2015
Jumat, 30 Januari 2015
Pengertian Kopling
1.
Pengertian
Kopling
Kopling
(clutch) terletak di antara mesin dan transmisi. Kopling berfungsi untuk
menghubungkan dan memutuskan putaran mesin ke transmisi.
Gambar 1.1 kopling
Syarat-syarat yang harus di miliki oleh kopling
adalah :
Kopling dalam pemakaian
dikendaraan, harus memiliki syarat - syarat minimal sebagai
berikut :
1.
Harus dapat
memutus dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi dengan
lembut. Kenyamanan berkendara menuntut terjadinyan pemutusan dan penghubungan tenaga mesin berlangsung dengan lembut. Lembut
berarti terjadinya proses pemutusan dan penghubungan adalah secara bertahap.
2.
Harus dapat memindahkan tenaga mesin ke transmisi tanpa terjadi slip. Jika kopling sudah menghubung penuh maka antara fly wheel dan plat kopling tidak boleh terjadi slip sehingga daya dan putaran mesin terpindahkan 100%.
3.
Harus dapat memutuskan hubungan dengan
sempurna dan cepat. Pada saat kita operasionalkan, kopling
harus dapat memutuskan daya
dan putaran dengan sempurna, yaitu daya
dan putaran harus betul -
betul tidak diteruskan, sedangkan
pada saat kopling tidak dioperasionalkan, kopling harus
menghubungkan daya dan putaran 100%.
2.
Jenis-jenis
Kopling
1.
Kopling
Gesek
Dinamakan
kopling gesek karena untuk melakukan pemindahan daya adalah dengan memanfaatkan
gaya gesek yang terjadi pada bidang gesek.
1. Ditinjau dari jumlah piringan/ plat yang
digunakan kopling dibedakan menjadi 2 yaitu :
a. Kopling plat tunggal
Kopling
plat tunggal adalah unit kopling dengan jumlah piringan koplingnya hanya satu.
Gambar 2.1
Konstruksi
unit kopling plat tunggal
Sabtu, 24 Januari 2015
Penyebab Kopling Getar Setelah Ganti Kampas Kopling
Sebelum mengetahui apa penyebab bergetarnya mobil saat melepas pedal
kopling ada baiknya kita tahu prinsip kerja kopling pada mobil dengan
transmisi manual.
Seperti terlihat pada gambar diatas, berikut akan di jelaskan prinsip kerja kopling pada mobil baik cara kerja kopling mekanik atau cara kerja kopling hidrolis pada prinsipnya sama.
Saat pedal kopling diinjak, release fork kopling dan release bearing menekan diafragma spring atau pegas matahari untuk membebaskan clutch disc/plat kopling dari himpitan antara plat cover clutch dengan permukaan flywheel, flywheel atau roda gila berputar bersama mesin dan cover clutch.
Saat pedal kopling dilepas secara perlahan, plat kopling akan bergesekan dengan roda gila dan pressure plate pada cover clutch hingga plat kopling terhimpit secara penuh dan berputar bersama dengan roda gila dan cover clutch.
Ketika melepas pedal kopling dan saat plat kopling mulai bergesekan dengan roda gila dan plat penekan pada cover clutch, jika terdapat permukaan tidak rata, baik pada roda gila atau pun plat kopling, akan menyebabkan getaran dan itulah yang disebut kopling getar.
Penyebab permukaan tidak rata pada permukaan, baik permukaan roda gila atau plat kopling atau pun cover clutch biasanya karena keausan. Pengecekan terhadap komponen kopling silakan lihat cara mengecek komponen kopling.Gambar dibawah adalah kampas kopling yang terlihat pada beberapa bagian terdapat tanda gesekan yang tidak merata dengan bagian lainnya yang menjadi penyebab kopling getar.Plat kopling dan cover clutch diatas masih terlihat baru dan memang belum lama diganti, tetapi koplingnya getar, dan getar tidaklah disebabkan oleh keausan atau tidak ratanya permukaan baik plat kopling, roda gila atau pun plat penekan pada cover clutch, tetapi disebabkan oleh kekencangan baut pemegang cover clucth ke roda gila yang tidak merata atau momen pengencangan baut tidak sama.Berapa momen pengencangan baut pemegang dekrup atau cover clutch.
Baut pengencang cover clutch dari beberapa manual book mobil, terdapat beragam tingkat pengencangan baut cover clutch. Ada yang menggunakan baut class 5T, menggunakan baut class 6T atau class 7T, biasanya baut cover clutch memiliki ukuran diameter ulir luar adalah 8 mm atau baut dengan kepala baut 12 mm, momen pengencangan baut cover clutch ada yang 19 N.m, seperti terlihat pada gambar pertama diatas, atau ada juga yang menggunakan momen pengencangan sampai 25 N.m seperti contoh pada suzuki APV atau seperti terlihat pada gambar dibawah yang memiliki moment pengencangan baut hingga 34 – 44 N.m.
Setelah dipasang kembali kopling set diatas dengan baut pengencangan yang sesuai momen pada ke enam baut cover clutch hasilnya adalah tidak ada lagi dirasakan kopling getar sewaktu melepas pedal kopling.
Seperti terlihat pada gambar diatas, berikut akan di jelaskan prinsip kerja kopling pada mobil baik cara kerja kopling mekanik atau cara kerja kopling hidrolis pada prinsipnya sama.
Saat pedal kopling diinjak, release fork kopling dan release bearing menekan diafragma spring atau pegas matahari untuk membebaskan clutch disc/plat kopling dari himpitan antara plat cover clutch dengan permukaan flywheel, flywheel atau roda gila berputar bersama mesin dan cover clutch.
Saat pedal kopling dilepas secara perlahan, plat kopling akan bergesekan dengan roda gila dan pressure plate pada cover clutch hingga plat kopling terhimpit secara penuh dan berputar bersama dengan roda gila dan cover clutch.
Ketika melepas pedal kopling dan saat plat kopling mulai bergesekan dengan roda gila dan plat penekan pada cover clutch, jika terdapat permukaan tidak rata, baik pada roda gila atau pun plat kopling, akan menyebabkan getaran dan itulah yang disebut kopling getar.
Penyebab permukaan tidak rata pada permukaan, baik permukaan roda gila atau plat kopling atau pun cover clutch biasanya karena keausan. Pengecekan terhadap komponen kopling silakan lihat cara mengecek komponen kopling.Gambar dibawah adalah kampas kopling yang terlihat pada beberapa bagian terdapat tanda gesekan yang tidak merata dengan bagian lainnya yang menjadi penyebab kopling getar.Plat kopling dan cover clutch diatas masih terlihat baru dan memang belum lama diganti, tetapi koplingnya getar, dan getar tidaklah disebabkan oleh keausan atau tidak ratanya permukaan baik plat kopling, roda gila atau pun plat penekan pada cover clutch, tetapi disebabkan oleh kekencangan baut pemegang cover clucth ke roda gila yang tidak merata atau momen pengencangan baut tidak sama.Berapa momen pengencangan baut pemegang dekrup atau cover clutch.
Baut pengencang cover clutch dari beberapa manual book mobil, terdapat beragam tingkat pengencangan baut cover clutch. Ada yang menggunakan baut class 5T, menggunakan baut class 6T atau class 7T, biasanya baut cover clutch memiliki ukuran diameter ulir luar adalah 8 mm atau baut dengan kepala baut 12 mm, momen pengencangan baut cover clutch ada yang 19 N.m, seperti terlihat pada gambar pertama diatas, atau ada juga yang menggunakan momen pengencangan sampai 25 N.m seperti contoh pada suzuki APV atau seperti terlihat pada gambar dibawah yang memiliki moment pengencangan baut hingga 34 – 44 N.m.
Setelah dipasang kembali kopling set diatas dengan baut pengencangan yang sesuai momen pada ke enam baut cover clutch hasilnya adalah tidak ada lagi dirasakan kopling getar sewaktu melepas pedal kopling.
Cara Pemeriksaan Pada Unit Kopling Mobil
Kita tahu fungsi kopling adalah untuk memutuskan dan menghubungkan
putaran mesin dengan input shaft pada transmisi untuk diteruskan putaran
tersebut ke roda-roda sehingga mobil bisa berjalan. Dalam tulisan ini
saya tidak perlu lagi menjelaskan kegunaan bagian-bagian sistem kopling,
silakan kunjungi komponen kopling mobil beserta fungsinya.Berikut ini adalah cara atau langkah pemeriksaan komponen kopling setelah unit kopling diturunkan atau dibongkar.
1. PERIKSA CLUTCH DISC atau KAMPAS KOPLING
Untuk mengukur tebal plat kopling, gunakan jangka sorong, ukur kedalaman kepala kelingan dengan permukaan plat kopling.
Spesifikasi kedalaman minimum rivet atau keling plat kopling adalah
0.3 mm (0.012 in.)
Dengan melihat kondisi plat kopling, jika diperlukan, ganti clutch disc.
Pasang clutch disc pada transaxle atau pasang kampas kopling pada input shaft transmisi
Masukkan plat koping pada arah yang benar, bagian permukaan yang banyak menonjol keluar pada plat kopling menghadap transmisi.
Gunakan dial gauge, periksa runout clutch disc.
Runout maksimum:
0.8 mm (0.031 in.)
Jika diperlukan dengan melihat kondisi fisik, ganti clutch disc.
2. PERIKSA CLUTCH COVER ASSEMBLY
Gunakan jangka sorong, ukur lebar dan kedalaman keausan pegas diaphragma akibat bergesekan dengan release bearing.
Spesifikasi Maksimum:
A (Kedalaman): 0.5 mm (0.020 in.)
B (Lebar): 6.0 mm (0.236 in.)
Jika diperlukan dengan melihat kondisi dan keausan pressure plate, ganti clutch cover.
3. PERIKSA FLYWHEEL SUB-ASSEMBLY /Roda Penerus atau Roda Gila
Pergunakan dial gauge atau dial indikator, periksa runout flywheel sub-assembly.
Runout maksimum:
0.1 mm (0.004 in.)
Jika diperlukan dengan melihat kondisi fisik, ganti flywheel sub-assembly.
4. PERIKSA RELEASE BEARING KOPLING ASSEMBLY
Pemeriksaan pada Release Bearing, periksa apakah release bearing kopling bisa bergerak dengan lembut tanpa terasa terhambat atau bunyi yang tidak normal dengan memutar bagian depan yang bergeser dari release bearing kopling (permukaan kontak dengan clutch cover) dengan diberikan gaya dalam arah aksial.Periksa release bearing kopling assembly dari cacat dan aus, jika diperlukan, ganti release bearing atau regreasing.
Release bearing berpegang pada garpu pembebas kopling atau fork kopling, periksa juga keausan pada titik tumpuan fork kopling, jangan sampai karena terlewat akhirnya terjadi kerusakan pada fork kopling seperti pada artikel yang sudah
1. PERIKSA CLUTCH DISC atau KAMPAS KOPLING
Untuk mengukur tebal plat kopling, gunakan jangka sorong, ukur kedalaman kepala kelingan dengan permukaan plat kopling.
Spesifikasi kedalaman minimum rivet atau keling plat kopling adalah
0.3 mm (0.012 in.)
Dengan melihat kondisi plat kopling, jika diperlukan, ganti clutch disc.
Pasang clutch disc pada transaxle atau pasang kampas kopling pada input shaft transmisi
Masukkan plat koping pada arah yang benar, bagian permukaan yang banyak menonjol keluar pada plat kopling menghadap transmisi.
Gunakan dial gauge, periksa runout clutch disc.
Runout maksimum:
0.8 mm (0.031 in.)
Jika diperlukan dengan melihat kondisi fisik, ganti clutch disc.
2. PERIKSA CLUTCH COVER ASSEMBLY
Gunakan jangka sorong, ukur lebar dan kedalaman keausan pegas diaphragma akibat bergesekan dengan release bearing.
Spesifikasi Maksimum:
A (Kedalaman): 0.5 mm (0.020 in.)
B (Lebar): 6.0 mm (0.236 in.)
Jika diperlukan dengan melihat kondisi dan keausan pressure plate, ganti clutch cover.
3. PERIKSA FLYWHEEL SUB-ASSEMBLY /Roda Penerus atau Roda Gila
Pergunakan dial gauge atau dial indikator, periksa runout flywheel sub-assembly.
Runout maksimum:
0.1 mm (0.004 in.)
Jika diperlukan dengan melihat kondisi fisik, ganti flywheel sub-assembly.
4. PERIKSA RELEASE BEARING KOPLING ASSEMBLY
Pemeriksaan pada Release Bearing, periksa apakah release bearing kopling bisa bergerak dengan lembut tanpa terasa terhambat atau bunyi yang tidak normal dengan memutar bagian depan yang bergeser dari release bearing kopling (permukaan kontak dengan clutch cover) dengan diberikan gaya dalam arah aksial.Periksa release bearing kopling assembly dari cacat dan aus, jika diperlukan, ganti release bearing atau regreasing.
Release bearing berpegang pada garpu pembebas kopling atau fork kopling, periksa juga keausan pada titik tumpuan fork kopling, jangan sampai karena terlewat akhirnya terjadi kerusakan pada fork kopling seperti pada artikel yang sudah
rem cakram
Rem cakram pada mobil – otomotifmobil.com, Rem cakram adalah sistem rem yang dipakai oleh kendaraan masa kini dan dalam artikel ini kita akan mengetahui apa saja komponen rem cakram mobil. Sistem rem cakram mobil atau disk brake mobil terdiri dari bagian-bagian utama yaitu:
1. Cakram atau rotor disc
2. Disc Pad atau Brake Pad, dan
3. Caliper
Cara Kerja Rem Cakram Mobil dan Fungsi Rem Pada Mobil
Berikut saya jelaskan cara kerja rem hidraulik tipe cakram. Pada sistem rem cakram, ketika kita menginjak pedal rem minyak rem akan mendorong piston pada caliper rem dan daya pengereman kendaraan terjadi karena gesekan antara disc pad (brake pad) yang didorong oleh piston dan menekan disc rotor (piringan cakram).
Fungsi Rem Pada Mobil
1. Untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan
2 . Rem juga berfungsi agar memungkinkan parkir ditempat yang menurun atau menanjak
3 . Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman
Keuntungan atau Kelebihan Rem Cakram pada Mobil
Beberapa kelebihan atau keuntungan menggunakan rem cakram pada mobil adalah
1. Pelepasan panas yang lebih baik atau pembuangan panas yang lebih baik
2. Apabila bagian-bagian rem terkena air, bisa lebih cepat kering.
3. Konstruksi sistem rem yang lebih sederhana, dan
4. Rem cakram pada mobil lebih mudah dalam hal perawatan.
Tipe-tipe rem cakram atau disc brake mobil
1. Fixed Type atau double piston, pada tipe double piston ini daya pengereman dihasilkan oleh brake pad yang ditekan oleh kedua piston rem dari kedua sisi cakram.
2. Tipe Floating Caliper, ada tipe rem cakram ini hanya terdapat satu piston, tekanan hidrolis dari master cylinder mendorong piston untuk menekan brake pad sisi bagian dalam, pad saat yang bersamaan caliper juga menekan brake pad bagian luar untuk menjepit piringan cakram, ini karena terdapat pen caliper yang bisa membuat caliper bergerak.
Penyetelan Otomatis pada rem cakram Mobil
Pada rem cakram mobil terdapat penyetelan otomatis yang akan mengatur jarak atau celah antara kampas rem dan disc saat tidak melakukan pengereman.
Penyetelan otomatis ini dilakukan oleh seal piston, sehingga ketika pedal rem dilepas dan tidak ada tekanan pada piston, piston akan mundur sedikit untuk membebaskan himpitan pada piringan cakram.
Kampas Rem atau Brake Pad
Bahan kampas rem adalah campuran metalic fiber dan serbuk besi, yang juga disebut sebagai semi metalic disc pad.
Celah yang ada pada brake pad selain dimaksudkan untuk menunjukkan batas ketebalan pad kit yang diijinkan juga untuk pembuangan serbuk kampas rem.
Pada bagian belakang kampas rem terdapat plat atau Anti squel shim berfungsi untuk mencegah bunyi menderit pada saat dilakukan pengereman.
1. Cakram atau rotor disc
2. Disc Pad atau Brake Pad, dan
3. Caliper
Berikut saya jelaskan cara kerja rem hidraulik tipe cakram. Pada sistem rem cakram, ketika kita menginjak pedal rem minyak rem akan mendorong piston pada caliper rem dan daya pengereman kendaraan terjadi karena gesekan antara disc pad (brake pad) yang didorong oleh piston dan menekan disc rotor (piringan cakram).
Fungsi Rem Pada Mobil
1. Untuk mengurangi kecepatan dan menghentikan kendaraan
2 . Rem juga berfungsi agar memungkinkan parkir ditempat yang menurun atau menanjak
3 . Sebagai alat pengaman dan menjamin pengendaraan yang aman
Keuntungan atau Kelebihan Rem Cakram pada Mobil
Beberapa kelebihan atau keuntungan menggunakan rem cakram pada mobil adalah
1. Pelepasan panas yang lebih baik atau pembuangan panas yang lebih baik
2. Apabila bagian-bagian rem terkena air, bisa lebih cepat kering.
3. Konstruksi sistem rem yang lebih sederhana, dan
4. Rem cakram pada mobil lebih mudah dalam hal perawatan.
Tipe-tipe rem cakram atau disc brake mobil
1. Fixed Type atau double piston, pada tipe double piston ini daya pengereman dihasilkan oleh brake pad yang ditekan oleh kedua piston rem dari kedua sisi cakram.
2. Tipe Floating Caliper, ada tipe rem cakram ini hanya terdapat satu piston, tekanan hidrolis dari master cylinder mendorong piston untuk menekan brake pad sisi bagian dalam, pad saat yang bersamaan caliper juga menekan brake pad bagian luar untuk menjepit piringan cakram, ini karena terdapat pen caliper yang bisa membuat caliper bergerak.
Penyetelan Otomatis pada rem cakram Mobil
Pada rem cakram mobil terdapat penyetelan otomatis yang akan mengatur jarak atau celah antara kampas rem dan disc saat tidak melakukan pengereman.
Penyetelan otomatis ini dilakukan oleh seal piston, sehingga ketika pedal rem dilepas dan tidak ada tekanan pada piston, piston akan mundur sedikit untuk membebaskan himpitan pada piringan cakram.
Kampas Rem atau Brake Pad
Bahan kampas rem adalah campuran metalic fiber dan serbuk besi, yang juga disebut sebagai semi metalic disc pad.
Celah yang ada pada brake pad selain dimaksudkan untuk menunjukkan batas ketebalan pad kit yang diijinkan juga untuk pembuangan serbuk kampas rem.
Pada bagian belakang kampas rem terdapat plat atau Anti squel shim berfungsi untuk mencegah bunyi menderit pada saat dilakukan pengereman.
Langganan:
Postingan (Atom)